Bangun RS Vertikal, Tenaga Medis Papua Lebih Diutamakan
Anggota Komisi IX DPR RI Ali Mahir usai meninjau lahan pembangunan RS Vertikal Wamena yang berlokasi di Kabupaten Jayawijaya menegaskan nantinya akan lebih mengutamakan tenaga medis yang berasal dari Papua. Hal itu dimaksudkan guna memberikan kesempatan serta lapangan kerja bagi masyarakat Papua untuk membangun daerahnya sendiri.
“Keinginannya adalah nanti SDMnya berasal dari Papua sendiri yang telah memenuhi syarat kalau belum ada ya kita datangkan dari luar. Tapi kita akui saat ini masih kurang, kebanyakan mereka masih pada kuliah di luar Papua.” ujar Ali Mahir, Selasa (01/8/2017).
Politisi Nasdem ini menyoroti minimnya fasilitas kesehatan di Wamena, hal itu terlihat dari jumlah rumah sakit yang sedikit dan minimnya fasilitas kesehatan yang ada. Sehingga ini patut menjadi sorotan bagi pemerintah pusat.
Usai melihat langsung RSUD Jayawijaya, Ali Mahir prihatin mengenai jumlah pasien yang tak sesuai dengan fasilitas yang ada. “RSUD Jayawijaya itu kasurnya ada 200 sekian dan ternyata penuh. Tadi di IGD ada yang sampai 2 hari tidak bisa masuk karena penuh. Fasilitas kesehatan di sini masih sangat kurang,” jelasnya;
Ditengah kondisi minimnya jumlah rumah sakit, rencana pembangunan RS Vertikal yang akan dimulai pada tahun 2018 menjadi sangat relevan untuk menutup kekurangan tersebut. “Ironisnya adalah di sini lebih 50 persen sakitnya malaria. Sehingga RS Vertikal bisa menjadi solusi untuk menopang kebutuhan kesehatan masyarakat di sini,” tutur Ali.
Sementara itu, Bupati Jayawijaya John Wempi Wetipo mengapresiasi perhatian Komisi IX DPR tentang minimnya fasilitas kesehatan di Wamena. Ia pun berharap tenaga medis yang akan bekerja di RS Vertikal sebanyak 70 persen adalah masyarakat asli Papua, sedangkan 30 persen boleh berasal dari luar.
“Kita meminta nanti sebanyak 70 persen tenaga medis yang bekerja di RS Vertikal adalah masyarakat asli papua, sisanya boleh berasal dari luar,” pungkas Wempi. (hs) foto : Hendra